Retatrutide: Obat Baru Eli Lilly Menunjukkan Janji dalam Uji Coba Penurunan Berat Badan

7

Data uji klinis terbaru Eli Lilly mengungkapkan bahwa obat eksperimentalnya, retatrutide, dapat menjadi lompatan maju yang signifikan dalam pengobatan obesitas. Hasil fase 3 menunjukkan bahwa obat ini mungkin mengungguli obat penurun berat badan yang sudah ada seperti semaglutide (Wegovy) dan tirzepatide (Zepbound), meskipun persetujuannya masih menunggu keputusan.

Cara Kerja Retatrutide Berbeda

Retatrutide adalah “triple agonis,” yang mengaktifkan tiga reseptor hormon utama yang terlibat dalam nafsu makan dan metabolisme: GLP-1, GIP, dan reseptor glukagon. Hal ini berbeda dengan obat-obatan yang ada saat ini: Ozempic dan Wegovy hanya menargetkan GLP-1, sedangkan Zepbound dan Mounjaro bekerja pada GIP dan GLP-1. Dengan mengenai tiga reseptor, retatrutide mungkin menawarkan kemanjuran yang lebih besar.

Hasil Uji Coba: Penurunan Berat Badan dan Nyeri Secara Signifikan

Sebuah percobaan yang melibatkan lebih dari 400 peserta obesitas dengan osteoartritis lutut menunjukkan hasil yang luar biasa. Mereka yang mengonsumsi retatrutide dosis mingguan 9mg atau 12mg kehilangan hingga 28,7% berat badan mereka (rata-rata 71,2 pon) selama 68 minggu. Selain itu, nyeri lutut menurun rata-rata 4,5 poin, mewakili penurunan sebesar 75,8%.

Sebagai konteksnya, studi New England Journal of Medicine yang membandingkan tirzepatide dan semaglutide menunjukkan bahwa tirzepatide menyebabkan penurunan berat badan rata-rata sebesar 50 pon (20,2% dari berat badan) dalam periode yang sama. Semaglutide menghasilkan penurunan rata-rata 33 pon (13,7%).

Perspektif Pakar: Potensi Terobosan dengan Peringatan

Pakar medis sangat optimis. “Tidak ada salahnya untuk memiliki alternatif lain,” kata Mir Ali, MD, direktur medis di MemorialCare Surgical Weight Loss Center. Gitanjali Srivastava, MD, salah satu direktur Vanderbilt Weight Loss Clinics, menyebut hasilnya “luar biasa” dan menyoroti retatrutide sebagai “terapi terobosan yang potensial.”

Namun, kedua dokter tersebut menekankan perlunya penelitian lebih lanjut. Efek samping yang umum terjadi pada obat-obatan ini, termasuk mual, diare, sembelit, dan muntah. Efek jangka panjangnya masih belum diketahui. Selain itu, penurunan berat badan yang berkelanjutan memerlukan perubahan gaya hidup bersamaan dengan pengobatan. Ali, “berat badan pasien biasanya bertambah kembali ketika mereka menghentikan pengobatan ini.”

Gambaran Lebih Besar: Pasar Obat Obesitas yang Berkembang

Perkembangan retatrutide menggarisbawahi perkembangan pengobatan obesitas yang berkembang pesat. Keberhasilan obat-obatan seperti Wegovy dan Zepbound telah mendorong permintaan akan pilihan obat yang lebih efektif. Pendekatan tripel-agonis Retatrutide mungkin mewakili langkah berikutnya dalam tren ini, namun dampak utamanya akan bergantung pada persetujuan FDA dan data jangka panjang.

Perlombaan untuk mengembangkan obat penurun berat badan yang lebih manjur semakin cepat seiring dengan meningkatnya angka obesitas secara global. Obat-obatan ini, meski menjanjikan, bukanlah obat mujarab dan memerlukan komitmen berkelanjutan dari pasien untuk mempertahankan hasil.